Jika ada yang bertanya “mengapa harus nanti ?”, maka dalam perpektifku akan ada pertanyaan “mengapa harus sekarang ?”. Sekarang atau nanti adalah persoalan waktu, namun dalam duniaku, sekarang atau nanti adalah persoalan strategi.
Ada yang bilang hidup seperti berjudi (life is gambling), namun bagiku hidup adalah perang! Kau tahu perang itu apa kawan? Perang adalah “untuk menang”. Tak peduli kita punya apa dan bisa apa, jika kita memutuskan untuk perang maka hanyalah untuk menang.
Berbicara tentang menang, ada hal subyektif dalam defenisinya. Ada yang bilang menang adalah mengalahkan semua musuh, ada yang bilang menang adalah mendapatkan semua keinginan atau mencapai semua tujuan. Bahkan ada yang bilang menang adalah mendapatkan semua uangnya.
Boleh-boleh saja, karena tidak ada defenisi yang pasti tentang menang. Silahkan buat defenisi menangmu. Tapi yang pasti bagiku, menang adalah mendapatkan kedamaian. Damai di jiwa, damai di hati.
Dalam perang, beragam karakter bermunculan. Kau bisa lihat dari caranya membidik, atau dari caranya menembak bahkan kau bisa lihat dari kedipan matanya. Dalam perang semua karakter memunculkan egonya. Perang bisa saja dimulai dari konflik yang lebih luas, tapi di medan perang, semuanya bisa berubah menjadi konflik pribadi. Ini bukan lagi perang antara kerajaanku atau kerajaanmu, ini adalah perang kita berdua.
Jika kedua belah pihak ingin menang, maka mereka akan menyusun strategi terbaik yang diharapkan (kalau boleh aku akan pakai kata “dipastikan”) akan mematahkan kekuatan lawan. Dan kau tahu, ini bukan masalah siapa yang terlebih dahulu menyerang. Ini masalah bagaimana kau memanfaatkan waktu.
Yang pasti, kau boleh memilih untuk menanti, atau memilih untuk menyerang.
~~~
Lalu mengapa tidak sekarang, mengapa harus nanti ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
rumusan "lebih cepat lebih baik" terkadang tidak selamanya efektif
lebih baik sedikit terlambat tapi efektif daripada cepat kurang efektif